WELCOME TO MY BLOG

Minggu, 08 Juli 2012

PROGRAM KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 6 TUBAN
TAHUN 2011 / 2012
 


PENDAHULUAN

            Bimbingan dan konseling merupakan salah satu kegiatan layanan yang pelaksanaannya memerlukan keterpaduan dengan kegiatan yang lain di sekolah, baik yang menyangkut pembelajaran, pelatihan maupun pengorganisasian. Bimbingan dan konseling merupkan bantuan yang diberikan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, dlam rangka mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan

            Pelaksanaan bimbingan dan konseling mengacu pada petunjuk Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMP tahun 2004, dan Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan KTSP 2006, agar guru pembimbing dapat merencanakan dan melaksanakan tugas-tugasnya dlam bidang BK secara cermat dan tepat sesuai dengan kebutuhan serta tujuan sekolah pada umumnya

A.
Dasar Penyusunan Program

a.
Surat Edaran Mendikbud dan Kepala BAKN No. 57686/MPK/1989 dan No. 38/SE/1989 tanggal 15 Agustus 1989 tentang tugas pokok guru

b.
Surat keputusan Menpan No. 26/Menpan/1989 tentang angka kedit

c.
Kurikulum SMP tahun 2004, tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling

d.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Th 2006 tentang Standar Isi

d.
Program Kerja SMP Negeri 6 Tuban tahun 2008/2009



B.
Tujuan

1.
Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling


a.
Tujuan Umum dari pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 2 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab


b.
Secara khusus pemberian layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membentuk perkembangan kepribadian siswa secara optimal

2.
Tujuan Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling


a.
Agar kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling dapat dilaksanakan secara sistematis, terarah dan berkelanjutan


b.
Agar semua permasalahan yang dihadapi oleh siswa dapat terinventarisasi yang nantinya dapat diselesaikan


c.
Untuk memberikan gambaran ruang lingkup tanggung jawab/ keterangan penanganan sehingga mencapai hasil yang maksimal


d.
Untuk memudahkan penilaian pelaksanaan BK






C.


Fungsi Bimbingan dan Konseling

1.
Fungsi Pemahaman

2.
Fungsi Pencegehan

3.
Fungsi Pengentasan

4.
Fungsi Penelitian dan Pengembangan



D.
Sasaran

1.
Sasaran Subyektif: Yaitu memuat sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawab yang penangannya sesuai dengan pembagian tugas oleh kepala sekolah

2.
Sasaran Obyektif: Yaitu meliputi masalah pribadi dan tingkah laku, perkembangan dan perhatian terhadap perbedaan individu yang menjadi ciri khas siswa












MATERI LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Materi Layanan Berorientasi pada :

A. Tugas Perkembangan Siswa SMP
Materi layanan bimbingan dan konseling harus mengacu pada tugas-tugas perkembangan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama
1.      Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
a.       Cara Sembahyang dan berdo’a          
b.      Cara  Belajar Agama  
c.       Cara meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan
d.      Bersikap sabar, tabah dan tawakkal
e.       Ikhlas beramal
f.       Berbudi pekerti luhur
2.      Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat
  1. Kondisi phisik
  1. Kondisi mental
  2. Cara Pengembangan cita-cita 
  3. Pola hidup sehat
  4. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar
3.      Mencapai pola huungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita
  1. Perbedaan pokok laki-laki dan perempuan ( gender )
  2. Peran sosial sesuai dengan jenis kelamin
  3. Tingkah laku dan kegiatan sesuai dengan jenis kelamin
  4. Cita-cita sesuai dengan jenis kelamin
  5. Persamaan peran dalam pekerjaan
  6. Pemahaman tingkah laku orang lain
  7. Kemampuan berempati
  8. Kerjasama ( gotong royong )
  9. Kemampuan hubungan sosial

4.      Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diteriama dalam kehidupan yang lebih luas
  1. Jujur
  2. Hormat kepada orang tua
  3. Sikap sopan dan santun
  4. Ketertipan dan kepatuhan
  5. Tata tertib sekolah      
  6. Kebebasan dalam mengemukakan pendapat
  7. Tidak cemas/ strees    
  8. Cara Pengendalian emosi
  9. Kemampuan menjaga stabilitas emosi
  10. Mengatasi kesulitan dan penyesuain diri
  11. Sikap dalam pengambilan keputusan dalam situasi tertentu
  12. Cara mengatasi kejenuhan

5.      Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni
a.       Sikap kritis
b.      Sikap rasional
c.       Kemampuan membela hak pribadi     
d.      Kemampuan menilai
e.       Bakat, minat dan kemampuan
f.       Cara belajar di SMP
g.      Cara menghadapi ujian nasional        
h.      Mengembangkan kecakapan dan pengalaman
i.        Menilai hasil ulangan

6.      Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/ atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat
  1. Pemahaman jenis pekerjaan
  2. Kesungguhan belajar
  3. Upaya meningkatkan keahlian
  4. Perencanaan belajar
  5. Motivasi belajar
  6. Studi lanjut
  7. Sumber belajar
  8. SMP dengan mayarakat ( output )
  9. Cara meraih sukses
  10. Hidup bahagia setelah SMP

7.      Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi
  1. Upaya menghasilkan uang
  2. Sikap hemat dan menabung
  3. Bekerja keras dan ulet
  4. Tidak mengaharap pemberian
  5. Pola hidup orang sederhana
  6. Belanja sesuai dengan kebutuhan

8.      Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara
  1. Mawas diri
  2. Tanggung jawab atas tindakan pribadi
  3. Partisipasi pada lingkungan
  4. Disiplin
  5. Etika pergaulan
  6. Belajar tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari
  7. Peran sebagai anggota mayarakat
  8. Penyalah-gunaan obat
  9. Pergaulan bebas dan bahaya narkoba






B.  Pola 17 Plus

1.      Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan Pribadi
a.       Fasilitas olah raga: latihan binaraga, bela diri
b.      Sanggar seni dan budaya
c.       Tempat Peribadatan
d.      Rehabilitasi penderita narkoba

2.      Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan hubungan social
  1. Kegiatan gotong royong
  2. Perjamuan
  3. Seminar, likakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
  4. Rapat besar

3.   Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar, seperti
  1. Lembaga bimbingan belajar
  2. Fasilitas belajar di sekolah
  3. Sekolah-sekolah atau madrasahlain
  4. Perguruan tinggi

4.   Layanan Orientasi: Obyek-obyek implementasi karir, seperti
  1. Kursus-kursus keterampilan
  2. Bengkel
  3. Perusahaan/pabrik, industri
  4. Kantor
  5. Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan

5.   Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan dan kondisi pribadi, seperti
  1. Kecerdasan
  2. Bakat
  3. Minat
  4. Karakteristik pribadi : pemahaman diri
  5. Tugas perkembangan, tahap perkembangan
  6. Gejala perkembangn tertentu
  7. Perbedaan individual
  8. Keunikan diri

6.   Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi,kemampuan dan kondisi hubungan social, seperti
  1. Pemahaman terhadap orang lain
  2. Kiat berteman
  3. Hubungan antar remaja
  4. Hubungan dalam keluarga
  5. Hubungan dengan guru, orang tua, pimpinan masyarakat
  6. Data sosiogram

7.   Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti
  1. Kiat belajar
  2. Kegiatan belajar di dalam kelas
  3. Belajar kelompok
  4. Belajar mandiri
  5. Hasil belajar mata pelajaran
  6. Persiapan ulangan, UAS dan UAN

8.   Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti
  1. Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan dan pendidikan
  2. Persyaratan karir
  3. Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
  4. Informasi karir/pekerjaan/pendidikan

9.,10.,11.,dan12., Layanan Penempatan/Penyaluran: Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi, social, belajar, dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar, diskusi, magang, krida, latihan keberbakatan/prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan bimbingan/konseling kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan  satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, social, belajr, karir.

13. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi, seperti
  1. Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar rumah/sekolah
  2. Menyampaikan kondisi diri sendiri
  3. Mengambil keputusan
  4. Menggunakan waktu senggang
  5. Memperkuat ibadah keagamaan
  6. Mengendalikan diri
  7. Berfikir dan bersikap positif : apresiatif
  8. Mematuhi peraturan lalu lintas

14. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial, seperti
  1. Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih tua, anggota keluarga)
  2. Kemampuan pidato
  3. Menyampaikan pendapat secara lugu kepada orang lain
  4. Mengdenganr, mrmahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
  5. Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
  6. Menulis surat persahabatanMengucapkan salam ; terima kasih ; meminta maaf
  7. Kemampuan berdiskusi ; bermusyawarah

15. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar, seperti
  1. Menyusun jadwal belajr
  2. Bertanya/menjawab di dalm kelas
  3. Meringkas materi bacaan
  4. Menyusun kalimat efektif dalam paragraph
  5. Menyusun laporan kegiatan
  6. Menyusun makalah

16. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir, seperti
  1. Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu
  2. Memelihara perabotan rumah tangga : pakaian, perabot, peralatan listrik
  3. Memperbaiki peralatan sederhana
  4. Menyusun lamaran pekerjaan
  5. Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karir

17.,18.,19.,20.,Layanan Konseling Perorangan
      Materi  yang dibahas dalam layanan konseling perorangan tidak dapat sitetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika layanan dilaksanakan, Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi, social, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan konseling perorangan. Dalam hal ini konselor  dapat memanggil peserta didik (yaitu peserta didik yang menjadi tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan layanan konseling untuk masalah tertentu (masalah pribadi, social, belajar, atau karir), namun konselor harus lebih mengutamakan  masalah yang dikemukakan sendiri oleh peserta didik yang menerima layanan konseling peroranngan.

21. Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi, seperti
  1. Potensi diri
  2. Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
  3. Kebiasan sehari-hari di rumah ; kegiatan rutin, membantu orang tua , belajar
  4. Sikap terhadap narkoba ; KKN; Pembunuhan ; Perkosaan ; perang
  5. Sikap terhadap bencana alam  ; kecelakaan ; HAM ; kemiskinan ; anak terlantar
  6. Perbedaan individu

22. Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi hubungan social, seperti
  1. Hubungan muda-mudi
  2. Suasana Hubungan di sekolah ; antar siswa ; guru-siswa, antar personil sekolah lainnya
  3. Peristiwa social di masyarakat : demo brutal, bentrok antarwarga
  4. Peranan RT/RW
  5. Toleransi, solidaritas

23. Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti
  1. Kiat-kiat belajar ; belajar sendiri ; belajar kelompok
  2. Sikap terhadap mata pelajaran  ; tugas/PR ; suasana belajar di sekolah, perpustakaan, laboratorium
  3. Sikap terhadap hasil ulangna, ujian
  4. Masalah menyontek dalam ujian /ulangan
  5. Pemanfaatan buku pelajaran

24. Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti
  1. Hidup adalah untuk bekerja
  2. Masa depan kita ; masalah pengangguran ; lowongan pekerjaan ; PHK
  3. Memilih pekerjaan; memilih pendidika lanjutan
  4. Masalah TKI/TKW



25.,26.,27.,dan28.Layanan Konseling Kelompok
      Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam konseling kelompok tidak daparat  ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dekemukakan oleh  masing-masing angota kelompok. Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, social, belajar, ataupun karir) itulah yang dibahs melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini konselor  dapat mengikutsertakan  seorang atau lebih peserta didik yang diasuhnya  untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan konseling kelompok  dengan masalah tertentu (masalah pribadi, social, belajar, atau karir) dan dapat mengupayakan  agara masalah tersebut apat dibahas, namun konselor harus lebih  mengutamakan masalah  yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam konseling kelompok.

29. ,30. , 31,  32, Layanan Konsultasi
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan lebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh konseli ketika layanan berlangsung. Apapun masalah yang diungkapkan oleh konselti tentang peserta didik yang hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, social, belajara atau karir) itlah yang dibahas dalam layanan konsultasi. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti.

33, 34, 35, 36 Layanan Mediasi
Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah social. Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubunhgan social di anatara pihak-pihak  yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan muncul maslah pribadi, belajar dan karir dan masalah social lainnya yang perlu ditangani oleh konselor.

37, 38,39,40 Aplikasi Instrumentasi
Instrumrn tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan maslah pribadi, social, belajar dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam, seperti:
a.       Tes Intelegnsi
b.      Tes Bakat
c.       Inventori minat karir
d.      Inventori Kreativitas
e.       Inventori Kepribadian: Self-Esteem, Locus of Control
f.       Inventori Hubungan Sosial
g.      Inventori Tahap Perkembangan
h.      Sosiometri
i.        Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, Masalah-masalah lainnya
j.        Tes Hasil Belajar
k.      Tes Diagnostik
Masing-masing instrument di atas ada yang mengukur atau yang engungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik: konsisi diri peribadi, social, belajar dan karir

41. Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi, seperti:
a. Identitas diri
b. Potensi dasar: intelegensi, bakat, minat
c. Identitas keluarga
d. Riwayat kesehatan
e. Catatan anekdot (kejadian khusus)
f. Masalah diri pribadi

42. Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan social, seperti:
a. Sosiogram
b. Teman dekat
c. Data hubungan sosial
d. Masalah social

43. Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
a. Nilai hasil belajar
b. Data kegiatan belajar
c. Riwayat pendidikan
d. Masalah belajar

44. Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
a. Pekerjaan orang tua/keluarga
b. Bakat-minat karir, jurusan yang diambil
c. Masalah karir

45. Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
a. Sering absen; membolos
b. Tingkah laku menyimpang; nakal

46. Konferensi Kasus: Masalah social, seperti:
a. Suka menyendiri
b. Mengganggu teman

47. Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
a. Mengganggu suasana kelas ketika sedang belajar
b. Lalai mengerjakan PR
c. Nilai pelajaran rendah
d. Sulit mengikuti pelajaran

48. Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
a. Masalah penjurusan
b. Pilihan karir
c. Kegiatan praktik; magang

49.,50.,51.,52., Kunjungan Rumah:
Kegiatan kunjungan  rumah dapat membawa satu atau lebih masalah peserta didik (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir) untuk dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga.
53. Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman video dan audio tentang perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:
a. Tahap-tahap perkembangan
b. Tugas-tugas perkembangan
c. Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
d. Kehidupan keagamaan
e. Bahan relaksasi
f. Motivasi berprestasi
g. Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
54. Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman video dan audio tentang kemampuan hubungan sosial, seperti:
a. Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
b. Kiat bergaul
c. Kepemimpinan
d. Mengatasi konflik dengan win-win solution

55. Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan,film,rekaman video dan audio tentang kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
a.  Kiat belajar di sekolah
b. Panduan menulis makalah
c.  Bagaimana menyiapkan dari untuk ujian/ulangan
d.                                                                             Belajar secara mandiri
e.  Belajar kelompok.

56.  Tampilan kepustakaan : Materi bacaan,film, rekaman video dan audio tentang arah dan kahidupan karir, misalnya:
a. Apa bakat dan karir anda ?
b.Informasi karir
c. Panduan penjurusan
d.      Panduan memilih sekolah lanjutan
e. Lowongan pekerjaan
f. Keselamatan kerja
g.Kiat sukses dalam karir

57..,58..,59..,60..,Alih tangan kasus:
      Materi alih tangan kasus merpakan pendalaman terhadap masalah pribadi, social, belajar, dan atau daya karir peserta didik yang semula ditangani oleh konselor, dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang berkeahlian/berkewenangan.    
 























KONDISI OBYEKTIF SEKOLAH

Kondisi obyektif sekolah yang berkaitan dengan  Pelayanan Bimbingan dan Konseling

1.  Data jumlah siswa

N0
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
VII
90
122
212
2
VIII
107
105
212
3
IX
112
116
228

Jumlah
309
343
652

2.      Data jumlah guru BK

N0
Nama Guru
Jabatan
Kelas yang ditangani
1
Drs. Mat Sa’roni
Guru Pembimbing
IX
2
Leny Catur Retno, S.Pd.
Guru Pembimbing
VII
3
Taufinurdyastutik,S.Pd.
Guru Pembimbing
VIII

3.      Data tentang kegiatan ektrakurikuler siswa

No
Jenis Ekstrakurikuler
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
1
Pramuka
V
V
-
2
PMR / UKS
V
V
-
3
Komputer
V
V
V
4
Bola Basket
V
V
V
5
Bola Volly
V
V
V
6
Sepakbola
V
V
V
7
Drumband
V
V
V
8
Seni Teater
V
V
-
9
Seni Musik / Vokal
V
V
-
10
Seni Tari
V
V
-
11
Olimpiade Saint
V
V
-
12
L K I R
V
V
V
13
Keagamaan
V
V
V
14
Bela Diri Karate
V
V
-


IMPLEMENTASI
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

            Implementasi kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling berbasis kompetensi (KBK 2004) dan KTSP 2006 meliputi 4 kerangka dasar:

  1. Kegiatan Belajar Mengajar : Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling menggunakan modul Bimbingan dan Konseling dan atau dari sumber lain. Pendekatan layanan menggunakan pendekatan CTL, seperti langkah yang tersebut pada Satuan Layanan BK
  2. Pengelolaan Kurukulum Berbasis Sekolah : Mengembangkan silabus, perangkat pelayanan dan media serta metode pelayanan BK
  3. Kurikulum dan Hasil Belajar : Setiap layanan bimbingan, selalu dibahas life skill (ketrampilan hidup) non akademis sesuai topik Program BK dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan Tugas Perkembangan siswa. Hasil bimbingan dinilai secara komprehensif dan berkelanjutan
  4. Penilaian Berbasis Kelas : Layanan BK dinilai dengan tahapan; Laiseg, Laijapen dan Laijapang



PERMASALAHAN


  1. Masih banyak anggapan dari siswa bahwa bimbingan dan konseling merupakan tempat penyelesaian kasus bagi siswa yang bermasalah
  2. Masih ada anggapan dari siswa bahwa pemberian materi layanan Bimbingan dan Konseling tidak ada gunanya
  3. Hampir semua siswa yang mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling melalui pemanggilan siswa, dan jarang yang datang sendiri ( konsultasi)
  4. Ratio jumlah guru Pembimbing dan murid tidak sesuai dengan ketentuan standar
( 1 : 150 siswa atau maksimal 1 : 225 siswa )
  1. Bagi guru mata pelajaran yang diberi tugas  tambahan sebagai guru pembimbing masih menganggap bahwa BK merupakan pekerjaan sambilan
  2. Kemampuan guru pembimbimbing sangat terbatas
  3. Referensi Buku Bimbingan dan Konseling sangat minim / belum tersedia
  4. Sampai saat ini wali murid belum mengetahui peran Bimbingan dan Konseling
  5. Fasilitas yang ada saat ini masih belum memadai untuk menunjang pelaksaanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling
  6. Layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan sesuai dengan Buku Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling ( Kurikulum KTSP BK) akan menambah anggaran sekolah
  7. Kegiatan program Bimbingan dan Konseling sesuai dengan kurikulum KTSP belum banyak melibatkan: kepala sekolah, urusan-urusan sekolah, wali kelas, dan staf TU.
  8. Kurang adanya kerjasama antara guru BK dengan pihak terkait.






POLA KEGIATAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    PERSIAPAN
            Studi kelayakan : Analisis kebutuhan dan Penetapan skala prioritas

B.  KEGIATAN
1.      Penyusunan Program Kerja
2.      Penyusunan Satuan-satuan Kegiatan
3.      Pelaksanaan program
4.      Evaluasi
5.      Analisis Hasil Evaluasi
6.      Rencana dan Pelaksanaan Tindak Lanjut
7.      Laporan

  1. SARANA ADMINISTRASI

1.      Buku perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling: Program Kerja, Satuan Kegitan, Buku Pelaksanaan Layanan
2.      Buku Evaluasai Pelaksanaan Program BK
3.      Buku Analisis hasil evaluasi
4.      Buku Rencana dan Kegiatan Tindak Lanjut
5.      Buku Laporan
6.      Buku Data Pribadi  Siswa
7.      Buku Home Visit
8.      Buku Konsultasi Siswa
9.      Buku Jurnal Kegitan BK
10.  Buku Data Siswa Bermasalah

  1. INSTRUMENTASI
1.      Angket siwa dan orang tua
2.      Angket Sosiometri
3.      Alat Ungkap Masalah
4.      Inventory Tugas Perkembangan
5.      Pedoman pengamatan
6.      Daftar Cek Masalah
7.      Tes IQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar